Jumat, 04 Maret 2011

BI Minta Perbankan Tekan Biaya Operasional

BI Minta Perbankan Tekan Biaya Operasional

TEMPO/Nita Dian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Wimboh Santoso mengatakan, bank harus meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya dan memaksimalkan kreatifitas produk perbankan. Selain itu, bank juga harus memperbaiki infrastruktur dan teknologi.


Hal ini menurut Wimboh penting, untuk menekan biaya operasional bank. Bank harus meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi gaji pegawai. Saat ini, biaya operasional perbankan nasional dinilai paling boros di kawasan Asia Tenggara. "Jadi gajinya besar tidak apa-apa," kata Wimboh di kantornya, kemarin (3/3).
Wimboh melanjutkan, ini dilakukan supaya biaya operasional bank bisa ditekan. Biaya operasional (BOPO) perbankan Indonesia sebesar 88,6 persen merupakan yang tertinggi. Padahal, semakin tinggi angka BOPO maka semakin tidak efisien suatu bank. Sehingga, menjadi catatan bagi kinerja efisiensi perbankan nasional.

Di kawasan lain, seperti Filipina yang memiliki BOPO sebesar 74 persen, Thailand sebesar 54,3 persen, Singapura sebesar 42 perse, dan terendah Malaysia dengan 40 persen.

Komponen BOPO sendiri terdiri dari suku bunga, biaya gaji, dan biaya promosi. Promosi terkait juga dengan penggunaan infrastruktur, sumber daya manusia, dan teknologi.

MUHAMMAD IQBAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GABUNG DENGAN BLOG INI