Jumat, 04 Maret 2011

BRI rajai ekspansi, Panin menyusul

Kinerja cemerlang diraih industri perbankan nasional pada 2010 setelah sempat meredup pascakrisis 2008. Bahkan pada Tahun Macan, perbankan di Tanah Air mencapai rekor baru pengumpulan aset.

Pada 2010, aset bank nasional menembus Rp3 kuadriliun atau tepatnya Rp3.008,9 triliun.
Berdasarkan data Bank Indonesia per Desember 2010, angka itu naik Rp474,8 triliun atau 18,73% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2.534,1 triliun.

Pertumbuhan tahunan tersebut merupakan tertinggi dalam 5 tahun terakhir, setelah melalui dua masa kritis kenaikan bahan bakar minyak pada 2005-2006 dan krisis ekonomi global pada 2008.

Euforia kenaikan aset dirasakan oleh 10 bank papan atas nasional, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perbankan nasional lebih dari 50%, yakni Rp291,05 triliun atau naik 17,56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Total aset 10 entitas tersebut hampir menembus Rp2 kuadriliun atau tepatnya Rp1.948,23 triliun, meski secara kapitalisasi menyusut menjadi 64,75% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 66,24%.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mencatatkan kenaikan nilai aset tertinggi, yakni Rp76,94 triliun atau 24,16% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp395,39 triliun.
Pertumbuhan ini setara dengan nilai aset PT Bank Permata Tbk.

BRI kian `meninggalkan' PT Bank Central Asia Tbk yang berada di peringkat ketiga dengan nilai aset Rp323,35 triliun.
Bahkan hampir menyusul koleganya, PT Bank Mandiri Tbk, yang berada di peringkat teratas dengan aset Rp410,62 triliun.

Agresivitas BRI dalam mengembangkan pasar ini patut dicermati para pesaingnya. Ini karena, bank yang semula melekat dengan nasabah perdesaan tersebut kini telah menyasar masyarakat perkotaan maupun korporasi besar. Apalagi, kekuatan jaringan kantornya belum ada lawan yang setara. B R I sejak 2006, telah menahbiskan diri sebagai bank pengeruk laba terbesar, dan 2 tahun sesudahnya, menjadi nomor satu dalam penyaluran kredit. Ambisi menjadi bank terbesar 2011, tinggal sejengkal.

BI Minta Perbankan Tekan Biaya Operasional

BI Minta Perbankan Tekan Biaya Operasional

TEMPO/Nita Dian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Wimboh Santoso mengatakan, bank harus meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya dan memaksimalkan kreatifitas produk perbankan. Selain itu, bank juga harus memperbaiki infrastruktur dan teknologi.


Hal ini menurut Wimboh penting, untuk menekan biaya operasional bank. Bank harus meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi gaji pegawai. Saat ini, biaya operasional perbankan nasional dinilai paling boros di kawasan Asia Tenggara. "Jadi gajinya besar tidak apa-apa," kata Wimboh di kantornya, kemarin (3/3).
Wimboh melanjutkan, ini dilakukan supaya biaya operasional bank bisa ditekan. Biaya operasional (BOPO) perbankan Indonesia sebesar 88,6 persen merupakan yang tertinggi. Padahal, semakin tinggi angka BOPO maka semakin tidak efisien suatu bank. Sehingga, menjadi catatan bagi kinerja efisiensi perbankan nasional.

Di kawasan lain, seperti Filipina yang memiliki BOPO sebesar 74 persen, Thailand sebesar 54,3 persen, Singapura sebesar 42 perse, dan terendah Malaysia dengan 40 persen.

Komponen BOPO sendiri terdiri dari suku bunga, biaya gaji, dan biaya promosi. Promosi terkait juga dengan penggunaan infrastruktur, sumber daya manusia, dan teknologi.

MUHAMMAD IQBAL

Jumat, 04 Februari 2011

Artikel Contoh Surat Lamaran Kerja - Komplit dikutip dari blog berita - kisaranku. Anda bebas mempublikasikan ulang artikel ini asalkan dengan selalu mencantumkan nama sumber, dan link orisinal ke blog kisaranku.blogspot.com. Dapatkan juga berita lowongan cpns terbaru dan tulisan menarik lainnya. Trims.



Membuat surat lamaran kerja dan CV yang baik adalah salah satu langkah awal yang sangat penting bagi kita, terutama bagi teman yang sedang dalam proses pelamaran kerja.
Pihak perusahaan tentunya akan melakukan penilaian terhadap kita melalui surat lamaran yang telah dikirimkan.

Untuk jadi referensi tambahan sahabat sekalian, silakan di download contoh surat lamaran kerja dibawah. Ini kebetulan koleksinya agak banyak, dan dikutip dari beberapa blog orang lain. He..he Jadi dipilih saja sesuai kebutuhan, atau kalau mau di download semua juga tidak masalah.

(klik kiri untuk membuka).
Sekiranya kawan suka dengan artikel ini. Boleh Klik tombol "Like" dibawah untuk berbagi ke Facebook.
Update: Trik menulis surat lamaran kerja efektif disini >>

Contoh Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Indonesia
Lamaran Kerja Umum
Akuntansi II
Pemasaran
Programmer
Accounting 1
Accounting 2
Banking
Sekretaris
Akuntansi 4
Penerbitan
Informasi dan Teknologi
CPNS - 1
CPNS GURU
CPNS - 2
Marketing - 1
Call Centre
Analisis Kesehatan
Customer Service

Contoh Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Inggris

Contoh Surat lamaran kerja umum dalam bahasa inggris
Accounting 1
Accounting 2
Finance
Secretary
IT
Customer Service
Sales Manager
Pharmaceutical
Analyst
Network Engineer - Network Administrator
Ticketing
Nurse
Pramugari
Mechanical Engineering
Teller / Kasir
Marketing
Fresh Graduate - Sales/ Marketing

===
contoh surat lamaran kerja
Nama Anda Disini
Alamat / address anda disini beserta kode pos
Hp.0856-1213131 Email : emailanda@yahoo.com

Karawang, 14 Februari 2009

Kepada Yth :
Bapak / Ibu Pimpinan
(Perusahaan yang dituju).

Dengan hormat,

Setelah saya mendapatkan informasi bahwa Institusi yang bapak pimpin membutuhkan staff pengajar. Maka dengan itu saya mengajukan untuk menjadi (Posisi lowongan kerja yang dituju) di (Perusahaan yang dituju).

Saya berusia 29 tahun dan saat ini telah menyelesaikan kuliah pada jurusan teknik mesin xxxxxxxxxxxx. Pada tahun 2002 saya menjadi instruktur laboratorium material teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Anda disini.

Besar harapan saya untuk dapat bergabung dan berkarya pada institusi yang Bapak/Ibu pimpin. Demikian surat lamaran ini saya ajukan, untuk itu saya siap dihubungi di nomor Hp.0856-123456 atas perhatian dan kebijaksanaannya saya haturkan terimakasih.


Hormat Saya,

Nama Anda DISINI
====

Mudah mudahan contoh surat lamaran kerja ini bisa bermanfaat. Dan semoga proses pelamaran kerjanya lancar. Sukses selalu. Nanti jika ada update terbaru, saya akan tambah lagi supaya lebih komplit.
Boleh berkomentar dibawah atau ada yang mau menambahkan sesuatu?.

Selasa, 01 Februari 2011

“PENGENDALIAN INTERN KAS MENINGKATKAN EFESIEN USAHA PADA PT.MANGGALA PUTRA”

PT. Manggala Putra, salah satu usaha dalam mengelola gedung yang kemungkinan menghadapi masalah dikarenakan pendapatan tidak seimbang dengan biaya operasional bahkan mungkin defisit. Dari situasi penulis tertarik mengangkat masalah tersebut dalam laporan berjudul “PENGENDALIAN INTERN KAS MENINGKATKAN EFESIEN USAHA PADA PT.MANGGALA PUTRA”

1.1 . IDENTIFIKASI MASALAH
Kas merupakan harta perusahaan yang paling lancar, untuk mengamankan kas perlu dilakukan seperti pengendalian intern, apabila kas tidak dikendalikan mengakibatkan usaha perusahaan akan mengalami kemunduran bahkan pailit. Masalah tersebut dapat dirumuskan:
1. Apakah perusahaan telah melakukan pengendai intern kas, baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas.
2. Faktor apa yang mengambat hubungan penerimaan kas pengeluaran kas.
1.2 . MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan.

Adapun tujuan penulisan laporan dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memberi gambaran mengenai definisi kas yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan penulis sebelumnya.
2. Memberikan gambaran mengenai hubungan antara pendapatan dengan biaya. Khusus nya pada badan pengelola PT. Manggala Putra.
3. Memberikan suatu solusi mengenai suatu permasalahan yang terdapat pada badan pengelola PT. Manggala Putra. Khususnya mengenai langkah-langkah yang harus ditenpuh untuk meningkatkan pendapatan dan biaya.

1.3 . KEGUNAAN PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan pentingnya sumber kas dan penentuan penggunaan kas serta hubungannya dengan pengendalian intern kas.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1. Penyusun, sebagai bahan perbandingan anta teori dengan praktek dilapangan/dunia usaha dan menambah ilmu dibidang akuntansi khususnya Keuangan dan Perbankan.

2. Perusahaan tempat penelitian, kiranya dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pertimbangan didalam proses pengambilan keputusan mengenai peranan sumber kas dan penentuan pengunaan kas dalam hubungannya dengan pengendalian kas.
3. Pihak lain, yaitu pihak yang membutuhkan selain yang disebutkan diatas dan mempunyai kepentingan sebagai bahan studi untuk menambah khasanah perbendaharan pengetahuan baik teori maupun praktek di lapangan, serta dapat dipergunakan sebagai perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

1.4 . METODOLOGI PENELITIAN
Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan :
a. Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data dengan mencari, membaca, mencatat, dan mengumpulkan bahan bacaan dari literatur yang ada di perpustakaan, serta buku-buku bacaan clan berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan topik yang diteliti.


b. Studi Lapangan, yaitu memperoleh data-data secara langsung perusahaan dengan cara:
- Wawancara
- Inspeksi
Sedangkan pengamatan langsung ke obyek penelitian dilakukan secara sepintas, karena proses terjadi transaksi kas(uang tonal) secara mudah dapat diketahui.
1.6. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Sebagai obyek penelitian dilakukan digedung PT. Manggala Putra.
Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dimulai pada buan januari 2010 sampai dengan maret 2010.
1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan yang dilakukan terdiri dari bab-bab yang menjelaskan secara terperinci, terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini mencakup uraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini mencakup uraian mengenai pengertian kas, sumber kas dan penggunaan kas, pengertian pengendalian intern dan tujuan pengendalian intern kas.
BAB III OBYEK PENELITIAN
Dalam bab ini mencakup uraian sejarah singkat perusahaan, sruktur organisasi dan uraian tugas serta sumber kas (pendapatan) serta penggunaan kas.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini mencakup uraian mengenai perapan pengendalian kas dan kendala – kendala yang dihadapi dalam pengendalian kas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini mencakup uraian mengenai kesimpulan-kesimpulan yang dihadapi oleh perusahaan dan saran-saran dari penulis.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN KAS
Menurut Dr. Zaki Badriwan, M.Sc., Akuntan, pengertian kas adalah:
“………alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu – waktu.”
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia Setara kas adalah :
“………investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifkan.”
Melihat dari pengertian tersebut diatas, kas adalah suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi baik itu yang berbentuk uang kertas, logam atau setara kas (cheque, bilyet giro yang dimiliki oelh perusahaan yang disimpan dalam suatu bank, traveller cheque yang belum disetorkan, cashier cheque, bank draft dan money order) yang dapat dijadikan sebagai alat pelunasan utang dan dapat juga diterima oleh bank sebagai nilai nominal. Karena dari sifat itulah kas dalam neraca keuangan terletak dalam aktiva lancar artinya bahwa kas adalah neraca kekayaan perusahaan yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang cepat dapat dijadikan uang dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifkan. Dikarenakan kas dapat dengan mudah dipindahtangankan dan disembuyikan serta dapat dengan mudah digunakan untuk keperluan apapun juga, maka sistem pengendalian intern yang baik dan memadai sangat diperlukan mulai dari penerimaan, penyimpanan dalam peti kemas atau disetorkan ke bank sampai kepada penggunanya.
Penerapan sistem pengendalian intern yang baik dan memadai diharapkan mampu menghindari penyelewengan-penyelewengan tersebut. Seperti rekening-rekening neraca lainnya. Perubahan kas harus pula diinfornasikan kepada manajemen dan metode pelaporan kas terdiri dari dua macam dasar waktu (Accruals Basis) dan metode dasar tunai (Cash Basis).

2.2. PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan dapat diperoleh dari:
- Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud ataupun yang tidak berwujud atau penurunan aktiva lancar dengan diiringi oleh penambahan kas.
- Penjualan atau terjadinya emisi saham atau penambahan modal oleh pemilik perusahaan yang berbentuk kas.
- Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang juga pertambahan hutang yang diiringi oleh penerimaan kas.
- Penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas dengan diikuti oleh penerimaan kas, misalnya penurunan piutang karena adanya penerimaan pembayaran.
- Penerimaan kas yang disebabkan oleh adanya sewa, bunga atau deviden dari investasi, pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi sebagai berikut :
- Pembelian saham obligasi sebagai investasi jangka pendek ataupun jangka panjang.
- Penarikan kembali saham yang beredar atau pengambilan kas perusahaan oleh pemilik.
- Pembayaran atau pelunasan baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
- Pembelian barang dagangan secara tunai, pembayaran biaya operasional, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, uang muka biaya ataupun uang muka pembelian. Pembayaran deviden (pembagian laba lainnya secara rutin), pembayaran pajak, denda-denda dan lain-lain.

2. 3. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sebelum diuraikan apa yang dimaksud dengan Sistem pengendalian Intern, disini akan saya kemukakan timbulnya Sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan. Penyebab diperlukannya Sistem Pengendalian Intern yaitu dikarenakan dalam menjalankan kegiatan pimpinan perusahaan merasa perlu untuk dapat mengetahui kegiatan apa saja yang terjadi didalamnya, dan mengingat besarnya perusahaan yang dipimpin serta banyaknya karyawan yang terdapat didalam perusahaan tersebut juga untuk mengefisienkan waktu dan biaya, maka agar dapat mengawasi seluruh transaksi yang terjadi dalam perusahaan diperlukan suatu Sistem Pengendalian Intern yang memadai yang dapat mengetahui berbagai rekening atau pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan, dan salah satu rekening yang paling rentan dengan berbagai penyelewengan adalah kas, karena kas merupakan kekayaan perusahaan yang paling mudah dipindahtangankan, disembunyikan dan yang paling mudah serta memungkinkan banyaknya peluang terjadinya penyelewengan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Pengendalian Intern dan kas serta hubungan keduanya, berikut ini akan saya coba uraikan pengertian Sistem Pengendalian Intern dan kas, juga hal-hal yang terkait didalamnya.
Dilihat dari segi bahasa Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai elemen atau bagian yang dikoordinasikan (yang berhubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya) yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai satu tujuan tertentu. Pengertian dari pengawasan itu sendiri adalah suatu tindakan yang berhubungan itu dapat berkerja sesuai dengan apa yang telah ditentukan dan memperkecil peluang terjadinya berbagai penyimpangan. Sedangkan yang dimaksud dengan intern adalah bagian – bagian yang terdapat dalam lingkup pekerjaan itu sendiri. Jika kita gabungkan pengertian-pengertian diatas tadi maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan Sistem Pengendalian Intern itu’ adalah suatu sistem yang dibuat dengan sedemikian rupa yang melibatkan bagian atau elemen-elemen yang terdapat dalam satu badan atau perusahaan yang bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dari kebenaran data akuntansi, memajukan efesiensi dalam operasional dan membantu menjaga agar tidak terdapat penyimpangan terhadap kebijakan menajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi penyusunan prosedur dan metode Dr. Zaki Badriwan, M.Sc., Akuntan menyajikan definisi sistem dan prosedur yang diambil dari beberapa nara sumber yang mengatakan :
“Sistem adalah suatu kerangka prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utma perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang serafam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Sistem Akuntansi adalah formulir-formnulir, cacatan-cacatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasin usaha, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, Kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.
Sistem informasi Manajemen adalah suatu komponen akuntan yang mengumpulkan, menggolongkan,mengolah dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
Dalam bukunya yang berjudul Sistem pengawasan intern yang ditulis Prof. Dr. H.S Hardibroto, Akuntan dan Drs. Oemar witarsa, Akuntan mendefinisikan.
“ prosedur adalah rangkaain kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi. Melalui prosedur-prosedur data terkumpul, tercatat dan disampaikan kepada yang memerlukan.
Adapun seperti yang ditulis oleh Drs. Mulyadi, M. Sc. Akuntan tentang definisi Sistem Pengawasan Intern dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut :
“ Sistem Pengawasan Intern meliputi Struktur Organisasi, Metode dan Ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan dapat dipercaya tidaknya data akuntansi mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
Dalam bukunya yang berjudul Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Theodorus Tuanakita mengangkat terjemahan bebas dari brosur yang disusun oleh suatu prosesdur pemeriksaan AICPA dalam tahun 1949 berjudul Internal Control – elements of Coordinated System an Its Important To Management and the Independent Public Accountant secara luas pengendalian intern dapat diartikan sebagai berikut :
“ Pengendalian Intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta kebijakan yang terkoordinasikan dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaannya, menguji ketepatan dan sampai seberapa jauh data akuntansi dapat dipercya, menggalakan efesiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan…”
Dalam melaksanakan pengawasan intern suatu perusahaan dapat dilakukan dengan tiga cars yaitu dengan cara manual, manual dibantu dengan mesin pencatat dan dengan bantuan komputer. Sistem pengendalian intern yang menggunakan cara manual biasanya dilakukan oleh perusahaan yang masih relatif kecil, dimana pimpinan perusahaan dapat turun langsung melakukan pengawasan pada setiap terjadinya transaksi.



Tetapi pada sekarang ini hampir seluruh organisasi ataupun perusahaan tidak lagi menggunakan sistem manual, hal ini disebabkan waktu dan biaya serta kecepatan pengelolaan data yang dibutuhkan dalam perolehan informasi sangat tidak efesien, karena dalam pengelolaan data akuntansi sangat tergantung oleh kondisi mental dari manusia yang melakukannya. Dan untuk cara kedua, dimana sistem tersebut dilakukan dengan cara manual tetapi dibantu dengan mesin pencatat, hal ini merupakan peningkatan dari cara pertama tadi dan cara ini pengelolahan data tidak lagi sangat tergantung dengan kondisi mental manusia, melainkan dalam hal pencacatan, penjumlahan, pengurangan, pengecekan maupun pengarsipan data dibantu dengan berbagai mesin penunjang seperti : mesin kalkulasi, mesin faktur, mesin alamat, mesin pencatat waktu, mesin kartu tekan dan lain sebagainya. Sedanngkan penggunaan komputer dalam sistem pengendalian intern akan sangat membantu dalam kecepatan dan ketepatan penyajian laporan keuangan karena dalam cara ini tidak lagi melibatkan banyak karyawan untuk menyusun laporan keuangan, melainkan hanya dibutuhkan beberapa orang karyawan untuk memasukkan data transaksi harian kedalam komputert setelah dibuatkan bukti-bukti pendukung, sehingga hal ini dapat mengefektifkan fungsi-fungsi organisasi yang tidak efesien walaupun keterlibatan manusia didalamnya tidak dihilangkan begitu.
2.4. TUJUAN PENGENDALIAN INTERN KAS
Menurut Theodorus M. tuanakotta tujuan diberlakunya sistem pengendalian intern yang baik adalah:
“……dapat menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan dalam batas- batas biaya yang layak dan kalau pun dan kesalahan dan penyelewengan, terjadi hal ini dapat diketahui dan diatasi dengan cepat.
Jika dilihat dari tujuannya, Sistem pengawasan Intern terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Sistem Pengawasan Akuntansi.
2. Sistem Pengawasan Administrasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kedua macam sistem tersebut penulis akan menguraikannya satu persatu.
Ad.1. Sistem Pengendalian Akuntansi
Sistem pengawasan Akuntansi merupakan bagian dari Sistem Pengawasan Intern yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian serta dapat dipercaya tidaknya data akuntansi, sehingga sistem ini dapat menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan pada perusahaan dan akan menghasilkan laporan keungan yang dapat dipercaya. Adapun yang bertanggung jawab atas perancangan dan penerapan sistem pengawasan akuntansi yang baik pada pundak manajemen, dikarenakan laporan pengelolaan kekayaan pemilik perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan seluruhnya akan disampaikan olehnya. Walaupun sering kali muncul asumsi bahwa yang bertanggung jawab atas sistem pengawasan intern hanya berlaku pada Direktur Keuangan saja, tetapi pihak manajemen tidak dapat mengelak dari tanggung jawab tersebut.Hal ini di sebabkan karena tanpa dukungan yang penuhdari anggota direksi yang lain penyusunan dan penerapan sistem tersebuttidak dapat berjalan dengan lancar.
Untuk dapat merancang sisitem pengawasan akuntansi yang baik hal ini dapat bertitik tolak pada dua tujuan sistem yaitu menjaga kekayaan perusahaan dan mengecek ketelitian serta keandalan informasi akuntasi.
Dengan memperhatikan tujuan tersebut maka ada empat elemen pokok dalam pembentukan sistempengawasan akuntansi.
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas,
2. Sistem otorisasi
3. Prosedur pencacatan
4. Praktek yang sehat

Ad.2. Sistem Pengawasan Administrasi
Setelah diketahui apa yang dimaksud dengan sistem pengawasan akuntansi maka kini akan dibahas mengenai sistem pengawasan administrasi adalah suatu sistemyan meliputi struktur organisasi dan metode serta ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk meningkatkan efisiensi dan dipatuhi kebijakan manajemen.Dalam sistem ini lebih dititikberatkan pada pengefisienan penggunaan sumber daya yang ada serta pelaksanaan terhadap kebijakan yang telah di tetapkan.Sistem pengawasan administrasi ini tidak dapat dipsah-pisahkan dari sistem pengawasan akuntansi karenanya bila kedua sistem ini dijalankan dengan sebagaimana mestinya,maka dapat diharapkan sisitem pengwasan intern yang baik dapat terlaksana.









BAB III
OBYEK PENELITIAN
3.1. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Gedung Manggala Putra didirikan pada tanggal 26 Agustus 1984, secara bertahap gedung ini mengembangkan sayapnya, demi kemajuan usaha pengelolaan gedung tersebut. Sampai kini telah dibangun uji kesehatan, pusat kebugaran, meseum kehutanan dan sebagainya. Serta berbagai fasilitas yang bersedia dikomplek gedung Manggala Putra dengan pelayanan yang memuaskan.
Gedung Manggala Putra berada diujung kota, dipusat bisnin pertokoan. Gedung dikelola terbatas untuk penyewaan ruang kantor dan ruang auditorium, uji kesehatan, pusat kebugaran dan sebagainya. Falasfah perusahaan adalah bahwa selalu diusahakan menempatkan tenaga-tenaga yang ahli dan terampil dalam sruktur manajemennya.
Tujuan utama perusahaan adalah alat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu, oleh karena itu organisasi harus fleksibel. Tujuan yang baik merupakan syarat bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan jelas dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi.

Ilmu pengetahuan organisasi dan manajemen masih dalam tahap perkembangan sesuai dengan kemajuan dunia usaha apabila perusahaan semakin bertambah besar. Dengan demikian setiap pimpinan/manajer dituntut untuk sungguh-sungguh menguasai dalam memecahkan masalah berikut:
1. Manajer membutuhkan keterampilan teknik yang cukup untuk menjalankan suatu pekerjaan terutama yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Keterampilan manusiawi merupakan kemampuan untuk berkerja dengan orang lain, memahami orang lain dan memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun kelompok.
3. Keterampilan konseptual merupakan mental untuk mengkoordinasikan dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi, mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai keseluruhan dan memahami perubahan pada setiap bagian yang dapat mempengaruhi keseluruhan organisasi.